SISTEM EKONOMI INDONESIA
NPM
(22215132)
Disusun Oleh :
Eka Dhian Gustomi Yahya
SISTEM EKONOMI INDONESIA
·
PENGERTIAN SISTEM
Pengertian Sistem
Sistem berasal
dari kata “systema” (dalam Bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan
dari bermacam-macam bagian “. Pengertian sistem menurut beberapa ahli :
-
L.
James Havery
“Menurut
dia sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian
komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk
berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.“
-
C.W.
Churchman.
“Menurutnya
sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
Sistem
Ekonomi
Pengertian
Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan
berinteraksi yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas
tersendiri.
Ada 4 sistem
dalam ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :
-
Sistem Ekonomi Tradisional
-
Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
-
Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
-
Sistem Ekonomi Campuran
Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem
ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun. Dan
masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan
perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri
dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
-
Pembagian struktur kerja belum ada
-
Masih menggunakan tukar-menukar
barang/barter
-
Sifat kekeluargaan tergolong tinggi
-
Proses produksinya tergantung pada
alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan sebagainya
-
Alat untuk memproduksi sangat sederhana.
Sistem
Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem
ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem
ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah. Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
-
Negara menguasai semua alat produksi
-
Produksi dilakukan untuk kebutuhan
masyarakat
-
Kegiatan ekonomi direncanakan oleh
negara dan diatur pemerintah secara terpusat
-
Hak milik individu tidak diakui
-
Pemerintah mengatur kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi
Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem
ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh
kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki
adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap
individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing. Ciri-cirinya :
-
Harga barang ditentukan oleh pasar
-
Timbulnya persaingan bebas
-
Adanya pengakuan terhadap hak individu
-
Setiap individu bebas mengejar
keuntungan
-
Modal memegang peranan sangat penting.
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi
kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi
pasar. Ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran :
-
Adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian
-
Adanya pihak swasta yang ikut berperan
dalam kegiatan perekonomian
·
SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan
ekonomi angtar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan
kehidupan.
Suatu sistem
ekonomi tidaklah berdiri sendiri ia berkaitan dengan falsafah , pandangan dan
pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sebuah sistem ekomomi sesungguhnya
merupakan salah satu unsure saja dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat.
Ia merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat di suatu
Negara. Oleh karenanya, bukanlah hal yang mengherankan apabila dalam perjalanan
atau penerapan suatu sistem ekonomi tertentu di sebuah
Negara
terjadi benturan, konflik atau bahkan tentangan. Pelaksaaan suatu sistem
ekonomi
tertentu di
sebuah Negara akan berjalan mulus jika [jika dan hanya jika] lingkungan
kelembagaan
masyarakatnya mendukung.
Sistem
ekonomi suatu Negara dikatakan bersifat khas, sehingga bisa dibedakan dari
sitem
ekonomi yang
berlaku atau diterapkan di negara lain, berdasarkan beberapa sudut tinjauan
seperti:
1. Sitem pemilikan sumber daya atau faktor-faktor produksi
2. Keleluasaan masyarakat untuk saling berkompetisi satu sama lain dan untuk
menerima imbalan atas prestasi kerjanya.
3. Kadar peranan pemerintah dalam mengatur, mengarahkan, dan merencanakan
kehidupan bisnis dan perekonomian pada umumnya.
·
KAPITALISME
DAN SOSIALISME
Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi
sosialis dikenal juga dengan sistem ekonomi terpusat. Sistem ekonomi sosialis
merupakan suatu sistem ekonomi di mana pemerintah memegang peranan paling
penting atau dominan dalam pengaturan kegiatan ekonomi. Dominasi yang dilakukan
pemerintah itu dapat berupa pembatasan-pembatasan terhadap kegiatan ekonomi
yang dilakukan oleh anggota masyarakat. Negara-negara yang menganut sistem
ekonomi ini antara lain, China, Rusia, serta beberapa negara di Eropa Timur yang
merupakan bekas jajahan Rusia.
Ciri-ciri
Ekonomi Sosialis :
-
Kegiatan
perekonomian dari produksi, distribusi, dan konsumsi serta harga ditetapkan
pemerintah dengan peraturan negara.
-
Hak
milik perorangan atau swasta tidak diakui, sehingga kebebasan individu dalam
berusaha tidak ada.
-
Alat-alat
produksi dikuasai oleh negara.
Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi sosialis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut ini
kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
-
Pemerintah
lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian.
-
Pemerintah
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap seluruh kegiatan ekonomi.
-
Kemakmuran
masyarakat merata.
-
Perencanaan
pembangunan lebih cepat direalisasikan.
Kekurangan :
-
Adanya
pemasungan daya kreasi masyarakat sehingga hampir semua inisiatif, inovasi
diprakarsai oleh pemerintah.
-
Adanya
pasar gelap yang diakibatkan adanya pembatasan yang terlalu ketat oleh
pemerintah.
-
Anggota
masyarakat tidak dijamin untuk memilih dan menentukan jenis pekerjaan serta
memilih barang konsumsi yang dikehendaki.
-
Pemerintah
bersifat paternalistis, artinya apa yang telah diatur/ditetapkan oleh
pemerintah adalah benar dan harus dipatuhi.
Sistem
Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi
kapitalis dikenal juga sebagai sistem ekonomi liberal. Sistem ekonomi
kapitalis merupakan suatu sistem ekonomi yang menghendaki kebebasan
yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
campur tangan dari pemerintah. Kondisi ini benar-benar tidak memerlukan campur
tangan pemerintah atau dengan kata lain, pemerintah akan benar-benar lepas
tangan terhadap pengambilan keputusan ekonomi.
Sistem ekonomi ini
pernah dianut Indonesia di tahun 1950-an sebelum akhirnya diganti dengan sistem
ekonomi Pancasila. Negara lainnya yang menganut sistem ekonomi
kapitalis antara lain: Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis,
Belgia, Irlandia, dan Swiss.
Ciri-ciri
sistem ekonomi kapitalis :
-
Diakuinya
kebebasan pihak swasta/masyarakat untuk melakukan tindakan-tindakan ekonomi.
-
Diakuinya
kebebasan memiliki barang modal (barang kapital).
-
Dalam
melakukan tindakan ekonomi dilandasi semangat untuk mencari keuntungan sendiri.
Sebagai suatu sistem ekonomi,
ekonomi kapitalis tentunya memiliki juga kelebihan dan kekurangan. Berikut
ini kelebihan dan kekurangannya :
Kelebihan :
-
Adanya
persaingan sehingga mendorong kemajuan usaha.
-
Campur
tangan pemerintah dalam bidang ekonomi kecil sehingga mendorong kesempatan
lebih luas bagi pihak swasta.
-
Produksi
didasarkan pada permintaan pasar atau kebutuhan masyarakat.
-
Pengakuan
hak milik oleh negara mendorong semangat usaha masyarakat.
Kekurangan :
-
Adanya
praktik persaingan tidak sehat, yaitu penindasan pihak yang lemah.
-
Persaingan
tidak sehat dapat menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat.
-
Timbulnya
praktik yang tidak jujur yang didasari mengejar keuntungan yang
sebesar-besarnya, sehingga hal ini telah menyampingkan kepentingan umum.
·
PERSAINGAN TERKENDALI
Ditinjau berdasarkan sistem pemilikan sumber daya ekonomi atau
faktor-faktor produksi, tidak terdapat alasan untuk menyatakan bahwa sitem
ekonomi kita adalah kapitalistik. Sama halnya, tak pula cukup argumentasi untuk
mengatakan bahwa kita menganut sistem ekonomi sosialis. Indonesia mengakui
pemilikan individual atas faktor-faktor produksi; kecuali untuk sumber daya,
sumber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak, dikuasai oleh negara. Hal
ini, sebagaimana diketahui bersama, diatur dengan tegas oleh pasal 33 UD 1945.
Jadi, secara konstitusional , sistem ekonomi Indonesia bukan kapitalisme dan
bukan sosialisme.
Sehubungan
dengan persaingan antar badan usaha, tidak terdapat rintangan bagi suatu
perusahaan
untuk memasuki bidang usaha tertentu. Namun untuk menghindari persaingan tak
sehat dalam
pasar barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan
membuka
prioritas-prioritas bidang usaha; termasuk juga prioritas lokasi usaha.
Pengendalian dimaksud misalnya ialah dengan mengumumkan Daftar Negatif
Investasi (DNI).
·
KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur-unsur
kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi
Indonesia.
Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai
perekonomian,
seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah dengan
pendekatan faktual structural, yakni menelaah
peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalah pendekatan
sejarah , yakni dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa
diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk
mengukur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dengan pendekatan
faktualstruktural, dapat digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I +
G + (X – M)
Dengan
formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut
penggunanaan atau sector pelakunya. Kesamaan ini merupakan rumus untuk
menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran. Variable C melambangkan konsumsi masyarakat,
mewakili sektor orang perorangan atau rumah tangga. Variabel I melambangkan pengeluaran investasi perusahaan-perusahaan,
mewakili sektor usaha swasta. Sektor pemerintah diwakili oleh Variable G yang melambangkan pengeluaran
konsumsi pemerintah. Adapun X dan M
masing-masing melambangkan ekspor dan impor, mewakili sektor perdagangan
luar negeri negara yang bersangkutan.
Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agaknya merupakan
sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian indonesia. Walaupun
demikian, akhir-akhir ini kita dapat menyaksikan dan merasakan betapa
perekonomian Indonesia semakin bersifat liberal dan kapitalistik. Terdapat
cukup bukti untuk menunjukan kadar kapitalisme yang semakin tebal. Derasnya
arus globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem
ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme.
Apakah bangsa dan masyarakat kita pada akhirnya akan dapat menerima sistem
ekonomi kapitalisme yang kian menggejala sekarang ini, sejarahlah kelak yang
akan menjawabnya.
DAFTAR
PUSTAKA
·